Rabu, 05 Oktober 2011

Fenomena LUNATIC pada TUBUH Anda


Kedekatan ”batin” bulan dalam kesadaran ”makro” kosmik senantiasa terhubung secara halus melalui ”mikro” kosmik batin manusia. Ritmik biologisnya mempengaruhi secara ”subsconcious” pada siklus masa haid wanita dan pola ”bulan” kelahiran Anda. Tidak hanya merespon pada pasang surut air laut, sentuhan ”energi” bulan ternyata juga bisa menembus pada ”gejolak” hormonal kimia tubuh manusia. Saat alam bawah sadar kita berada dibawah pengaruh ”hipnotis” bulan lahirlah berbagai fenomena ”LUNATIC”. Dalam berbagai pengalaman klinis, diungkap setidaknya ada 7 pola biologis tubuh kita yang secara ”fisiologis” bekerja dibawah pengaruh bulan (lunatic) yaitu :

1. Emosi dan kegelisahan yang meningkat saat bulan purnama. Perubahan pada pola ”cemistry” tubuh lebih disebabkan oleh paparan ”eter” dalam aura kita. Untuk merasakan adanya ”gaya” gravitasi bulan pada ”aura” tubuh kita, bisa dilakukan tes sederhana. Duduklah di suatu tempat dimana kita bisa melihat bulan dengan jelasnya. Kemudian duduklah sambil memejamkan mata. Sesaat kemudian, Anda akan merasakan bahwa tubuh anda bisa ”melayang”. Persepsi melayang yang terjadi, sebenarnya bukan pada tubuh ”fisik” melainkan tubuh ”eterik”

2. Durasi dan pola tidur yang lebih pendek saat bulan purnama. Kajian anatomisnya mendapati bahwa “tonus” saraf kita menjadi lebih tegang karena hormon endorphine kita menurun. Hal ini mungkin terjadi karena pola bawah sadar kita ”potensial” merespon ”pasang surut” sebagaiman instink hewan laut..

3. Curtis Jackson, dari Methodist Hospital melaporkan bahwa bayi hasil pembuahan pada masa bulan bergerak naik menuju purnama jauh lebih banyak daripada hasil pembuahan pada masa bulan bergerak turun. Dalam catatannya ada 11.025 kelahiran dalam periode enam tahun dan menemukan 10.000 bayi adalah hasil pembuahan pada masa bulan bergerak naik. Hal ini menunjukkan bahwa pembuahan memang lebih mudah terjadi pada masa bulan bergerak naik. dan "peluang" untuk mendapatkan bayi laki-laki lebih besar daripada bayi perempuan.

4. Pada tahun 2008 para peneliti Inggris menemukan hubungan antara siklus bulan dengan apa yang dokter sebut sebagai "gejala stroke tak terjelaskan secara medis". Di sini di mana pasien menderita keluhan seperti sakit kepala, mati rasa dan masalah koordinasi, tetapi ternyata tidak ada yang salah secara fisik. Kondisi misterius diperkirakan berjumlah sampai hampir dua persen dari penerimaan rumah sakit untuk gejala stroke. Sebuah tim di Universitas Glasgow Medical School menganalisis penerimaan balai pengobatan stroke di barat kota antara Januari 1993 dan September 2006. Lebih dari 7.200 pasien, 129 ditemukan memiliki gejala palsu. Ketika mereka memeriksa kalender, mereka menemukan mereka memuncak pada malam-malam ketika ada bulan purnama. Temuan mendukung gagasan bahwa misteri kasus stroke mungkin lebih disebabkan oleh kejiwaan lunatic daripada masalah medis.

5. Para ilmuwan di University of Sao Paulo di Brazil menganalisis kejadian kematian mendadak yang tak terduga dalam epilepsi selama delapan tahun. Mereka menemukan 70 persen terjadi ketika ada bulan purnama.

6. Psikolog DR. Arnold Lieber dan kawan-kawan dari Universitas Miami melakukan penelitian atas pengaruh bulan purnama terhadap manusia. Mereka mengumpulkan data pembunuhan yang terjadi di Dade County Miami selama 15 tahun dan memperoleh angka 1.887 pembunuhan terjadi pada masa purnama. Ketika bulan bergerak naik menuju purnama jumlah pembunuhan meningkat dan menurun bersamaan bulan bergerak turun. Untuk membuktikan bahwa data tersebut bukanlah hanya sekedar kebetulan saja, para peneliti mengambil data dari lokasi lain; Cuyahoga County Ohio, dan mereka mendapatkan pola data yang sama: jumlah pembunuhan semakin meningkat bersamaan bulan bergerak naik menuju purnama dan semakin menurun bersamaan bulan bergerak turun. DR. Lieber dan kawan-kawan kemudian memperoleh laporan tambahan dari hasil penelitian American Institue of Medical Climatology untuk Kepolisian Philadelphia yang berjudul "The Effect of the Full Moon on Human Behavior" dengan hasil yang berpola sama seperti yang mereka temukan. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pada masa purnama memberikan pengaruh yang sangat kuat pada manusia untuk melakukan berbagai hal buruk seperti membunuh, membakar rumah dengan sengaja, mengemudikan kendaraan dengan berbahaya, kleptomania (mencuri untuk memuaskan diri). Secara umum manusia menjadi sedikit lebih berani pada masa bulan purnama.

7. Dalam Journal of the Florida Medical Association, *Dr. Edson J. Andrews menulis bahwa dalam 1.000 operasi amandel, 82% mengalami pendarahan pada operasi yang dilakukan di masa purnama sementara tidak demikian pada saat bulan baru. Itulah sebabnya kemudian sangat sedikit operasi yang dilaksanakan pada masa purnama! Masa purnama adalah masa yang berbahaya untuk operasi bedah, dan penyebaran informasi ini mengakibatkan operasi bedah lebih banyak dijadwalkan pada masa bulan baru.

Dengan mempertimbangkan aspek2 diatas, akhirnya dimengerti bahwa resep BERPUASA pada 3 hari kalender lunar/hijriyah (13,14 dan 15 H) mempunyai 2 polaritas "fluida' yaitu menjadikan batin kita "beresonansi" dengan keharuan "kasih dan penderitaan" serta menjadikan batin "tersadar" dari efek lunatic bulan. Ketika batin Anda "sadar", disaat sebagian besar orang "terhipnotis" oleh lunatic bulan.. maka saat ini juga, pikiran Anda sudah "terbebas" darinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...