Jumat, 14 Oktober 2011

Tubuh yang TERSURAT dan TERSIRAT



Membuka berbagai catatan dan riwayat  pathologi pasien yang saya rawat, ada beberapa fenomena unik dalam tubuh kita. Semoga tulisan ini bisa membantu untuk lebih sensitif memahami bahasa tubuh dan merasakan keterhubungan dengan tubuh kita.

  1. Sebagaimana siklus alam semesta, tubuh manusia juga memiliki “siklus biologi” yang disebut dengan “JAM BIORITMIK”. Berbeda dengan jam konvensional, awal siklus tubuh manusia diawali mulai jam 3-5 pagi dari fungsi pernafasan sampai fungsi hepar/liver jam 1-3 pagi. Ada 12 fase biologi dalam tubuh kita yang terus berproses setiap harinya. Dalam banyak kasus keluhan atau penyakit “periodik”, jam bioritmik bermanfaat membantu diagnose dan penyembuhan penyakit. Misalnya kalau Anda sering sakit kepala pada jam 8 pagi, penyebab sakitnya (etiologi) dari fungsi lambung.  Kalau Anda sering sakit kepala jam 4 sore, penyebabnya dari fase kandung kemih. Kalau Anda sering depresi jam  6 sore, penyebabnya dari fase ginjal. Kalau Anda sering sesak nafas jam 12 siang, penyebabnya dari fase jantung, dll. Disamping itu untuk kepentingan forensik, jam bioritmik bisa memberikan data “patogenik” seputar kematian seseorang. Misalnya. Orang meninggal jam 2 pagi, karena faktor diabetes. Orang yang meninggal jam 5 pagi, karena asma atau bronkhitis. Orang meninggal jam 7 malam, karena gagal ginjal atau nephrolit. Orang yang meninggal jam 1 siang, karena jantung koroner atau angina pectoris. Jam bioritmik juga bisa membantu untuk resep revitalisasi dan rehabilitasi pasien. Misalnya minum air putih jam 3-5 pagi untuk pasien asma. Makan apel hijau  jam 11-1 siang untuk pasien stroke.

  1. THE GOLDEN RATIO, Sang Pencipta selalu menggunakan hitungan yang sama dalam berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse jantung, rasio spiral DNA, desain semesta dodecehadron, phylotaxy dalam fitography daun, dalam beragam geometrik serpihan salju, kristal dan dalam struktur spiral banyak galaksi. Nilai Rasio ini juga digunakan untuk desain arsitektur, bahkan posisi Ka’bah, Piramida di Mesir dll.  Tidak hanya itu, setiap bagian tubuh manusia ternyata juga merupakan hitungan matematika. Fibonacci numbers yang kita jumpai di buku Da Vinci Code, ternyata juga ada di tubuh kita sendiri. Bilangan Phi (1:1,61) adalah angka “golden ratio”  yang akan kita dapatkan setiap kali kita mengukur setiap inci tubuh kita. Coba deh perhatikan ruas jari tangan kita. Ruas kedua dari ujung berukuran 1,618 kali lebih panjang dari ruas terujung, begitu seterusnya. Rumus phi ini juga kita temui pada anatomis telinga, hidung, paru-paru, jantung dll. Yang menarik adalah rasio geometrik wajah kita mendekati “golden ratio” saat kita “tersenyum. Jadi mulai saat ini mudahkanlah untuk memberi senyuman, karena  wajah yang penuh senyum mengandung golden ratio untuk daya tarik dan daya ikat seseorang.

  1. Salah satu fenomena aneh pada tubuh manusia adalah Spontaneous Human Combustion (SHC). Apa itu? SHC merupakan peristiwa di mana tubuh seseorang tiba-tiba “terbakar” padahal di sekitarnya tidak ada sesuatu semisal api atau sebangsanya yang memicu kebakaran. Uniknya,  seringkali tubuh korban bisa hangus hingga begitu parah, tapi benda-benda di sekitarnya yang letaknya begitu dekat tidak mengalami kerusakan bahkan seolah-olah tidak tersentuholeh api sama sekali. Fenomena SHC menurut catatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, entah di tengah keramaian ataupun saat korbannya sedang sendiri. Studi mengenai SHC pertama kali dianggap dipublikasikan oleh Jonas Dupont pada tahun 1763 dalam buku berjudul "De Incendiis Corporis Humani Spontaneis" yang isinya mengenai kumpulan kasus SHC di masa itu. Para ilmuwan kemudian mulai melakukan kajian secara serius mengenai SHC & mengumpulkan berbagai macam kasus SHC yang pernah terjadi untuk diteliti lebih lanjut serta dicari penyebabnya. Ada beberapa hipotesis mengenai penyebab SHC. Salah satu hipotesis yang paling populer adalah akibat "penyimpangan" medan magentik bumi. Hipotesis itu menyatakan bahwa beberapa manusia memiliki kemampuan untuk "mengumpulkan" gelombang magnetik sehingga tubuhnya tiba-tiba terbakar ketika gelombang yang terkumpul cukup tinggi untuk membentuk api - yang juga merupakan salah satu bentuk gelombang.Ibaratnya kurang lebih seperti kaca pembesar yang mengumpulkan cahaya dan perlahan mulai membakar benda di titik fokusnya. Hal ini didukung oleh fakta bahwa terjadi kenaikan intensitas medan magnet pada beberapa fenomena SHC.. Masih ada hipotesis lain seperti mengaitkan fenomena SHC dengan kondisi kejiwaan seseorang. Dikatakan bahwa saat seseorang mengalami guncangan jiwa, oksigen dan hidrogen dalam tubuhnya akan mengalami reaksi berantai yang kemudian diperparah oleh kandungan alkohol sehingga menyebabkan ledakan dari dalam sel. Ada satu hipotesis lagi yang dikenal dalam dunia metafisika, yaitu “explosif kundalini” artinya naiknya “magma” energi kundalini didaerah tulang belakang yang “tersumbat” oleh berbagi residu tubuh dan pikiran.

  1. Ada satu fenomena motorik tubuh manusia, dimana seseorang tidak mampu “mengedalikan” tangan atau kakinya sendiri. Ini yang disebut dengan ALIEN HAND SHYNDROME yaitu semacam gangguan sensorik motorik, dimana tangan yang terinfeksi seperti memiliki pikirannya sendiri. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada bagian medial motor frontal dari otak dan seringkali muncul setelah operasi/ bedah otak, stroke atau infeksi pada otak. Penderitanya tidak memiliki kendali pada pergerakan "alien hand" yang dideritanya dan mereka tidak mengetahui apa yang akan dilakukan oleh tangannya sendiri.Orang yang menderita kondisi ini sering kali merasakan “tidak terkoneksi” dengan tangan mereka,dan merasakan tangannya bukan bagian dari tubuh mereka. Ketika penderita lengah tangan alien (alien hand) ini dapat melakukan pergerakan kompleks seperti melepas kancing baju, menggunakan perkakas atau bahkan mengoyak-ngoyak pakaian. Saat ini belum ada obat yang tepat untuk kasus ini, namun begitu pernafasan yang dalam diindikasikan bisa membantu untuk menyambung kembali “sikardian” energi tubuh. Fenomena ini berbeda dengan kasus TRANSIS (keserupan) yang biasanya karena faktor desak ruang medan “ether”.

  1. Fenomena lain yang mirip SHC adalah SHi2 (Spontaneous Human Involuntary Invisibility) adalah Fenomena yang membuat seseorang tidak terlihat dalam beberapa waktu. Fenomena ini sebenarnya banyak dialami oleh setiap orang namun sering tidak dianggap sebagai kenyataan, hanya ilusi atau kurangnya fokus penglihatan mata. Fenomena ini berbeda dengan kasus “proyeksi pikiran” dimana seseorang bisa menggunakan bagian dari energinya untuk menjelajahi alam semesta. Dalam beberapa manuskrip dari sekte-sekte spiritual didunia, mekanisme terjadinya SHi2 adalah adanya sebuah “awan” setingkat ether yang bisa diakses melalui pikiran yang menutupi tubuh manusia sehingga cahaya yang datang dan diserap oleh tubuh, tidak dipantulkan keluar, artinya tidak ada cahaya yang harusnya kembali ke mata kita. Ada satu fakta menarik, ketika tubuh manusia dilumuri dengan “lumpur”, maka kamera thermal tidak bisa menangkap “pencitraan” cahaya pada tubuh manusia, dengan kata lain kamera thermal tidak bisa melihat “tubuh” manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...