Jumat, 07 Oktober 2011

MIMPI antara HIASAN dan PESAN alam



Melanjutkan pembahasan seputar mimpi, jika pada seri pertama kita mengarahkan perhatian pada “etiologi” yang menyebabkan mimpi dan proses “fisiologis” saat bermimpi, maka pada bahasan kedua ini. Kita akan memulai dari problem-problem pengalaman yang menyertai mimpi.

Apakah mimpi itu memang hanya ”hiasan orang tidur” tanpa makna ? Atau ada pesan-pesan personal melalui simbolik mimpi? Seseorang yang mengalami ”mimpi” bisa berarti hanya “hiasan” saja ataupun justru merupakan “pesan” bawah sadar tergantung dari fenomena ”pusat dan lingkaran” tubuh saat orang itu bermimpi. Studi tentang eksplorasi bawah sadar menemukan bahwa struktur ”subsconcious” bawah sadar manusia tersusun dari 3 tubuh materi: tubuh fisik (terikat ruang dan waktu), tubuh eterik ( tidak terikat ruang tetapi terikat waktu) dan tubuh esoterik (tidak terikat ruang dan waktu). Jika kita menggambar sebuah lingkaran dengan satu titik pusat., dan kemudian kita menambahkan 2 garis A dan B yang letaknya berbeda melalui tepi lingkaran menuju pusat lingkaran. Kita mendapati bahwa pada tepi lingkaran, garis A dan B terdapat ”jarak” sedangkan pada pusat lingkaran garis A dan B adalah menyatu (tidak ada jarak). Dengan memposisikan garis A sebagai MIMPI dan garis B sebagai KENYATAAN, terjawab sebuah fenomena bahwa mimpi dan kenyataan pada tepi lingkaran (struktur fisik) adalah BERBEDA artinya mimpi hanyalah hiasan orang tidur. Contohnya ketika seseorang tidur dibawah tetesan air hujan, tubuh fisik membuat mimpi seakan melewati derasnya air sungai atau bermimpi banjir. Sebelum menuju pusat lingkaran, garis A dan B semakin berdekatan/berhimpitan yang berarti SERUPA tapi TAK SAMA. Tubuh eterik melahirkan mimpi – mimpi unik yang tidak terikat ruang tapi terikat waktu. Contoh: Bermimpi pergi ke suatu tempat pada saat itu , atau melihat penampakan makhluk ”eter” atau mengalami ”transis” energi dan aura saat bermimpi. Kasus ”pavor nocturnus” sebagian besar terjadi pada mimpi ini. Pavor nocturnus ( tindihan) adalah fenomena sesak nafas dan lumpuhnya motorik tubuh saat tidur karena bermimpi melihat ” makhluk halus” atau dikejar-kejar hewan buas. Mimpi ini sebenarnya nyata tapi hanya pada tubuh eter (aura) saja. Sampai pada pusat lingkaran, garis A dan B menyatu yang berarti SAMA. Tubuh Esoterik membawa simbol memorik atau futuristik yang NYATA. Sebagian besar orang yang tidur saat gelombang ”teta”, mengalami fenomena mimpi esoterik. Banyak informasi penting seputar kehidupan masa lalu, sekarang dan masa depan terlihat pada fase ini. Untuk kasus mimpi bertemu dengan keluarga yang sudah meninggal, tipikal mimpinya masuk pada mimpi esoterik. Pesan-pesan telepatik dari keluarga masuk dalam fase mimpi ini. Ketiga jenis mimpi diatas, seringkali bercampur aduk dalam fase-fase yang saling tumpang tindih sehingga seringkali mengaburkan ”kesan” mimpi kita. Makin dalam Anda menuju ke pusat, makin tinggi Anda memasuki badan Anda. Mimpi dan kenyataan semakin mendekat jika menuju pusat (esoteris) dan semakin menjauh saat ke tepi (fisik).

Dengan memahami bahwa mimpi esoterik adalah mimpi yang NYATA? Adakah saat atau kondisi apa yang membuat kita bisa mengalami mimpi esoterik? Walaupun sebagian besar mimpi esoterik terjadi pada sepertiga malam terakhir namun tidak berarti semua mimpi pada sepertiga malam terakhir merupakan mimpi esoterik. Siklus gelombang alfa dan teta pada setiap orang tidak sama. Yang menarik adalah ”potensi” untuk mengalami mimpi esoterik bisa di awali dengan ”fluida” pikiran kita seperti NIAT dan DOA. Biasanya fenomena mimpi ini, juga potensial terjadi pada kita saat mengalami pesan ”telepatik” bermuatan ”desak ruang” yang tinggi artinya ada suatu peristiwa besar pada kita atau lingkungan kita. Ada sebuah resep sederhana dalam fluida pikiran untuk menstimulasi adanya mimpi esoterik. Sebelum tidur, relaksasikan pikiran dan tubuh Anda dengan ”nafas sadar” 2 - 3X respirasi sampai tubuh anda rileks dan nyaman. Kemudian regangkanlah tubuh Anda sehingga menjadi tegang, setegang mungkin, seoah-olah hampir meledak. Lakukan peregangan ini selama 2 menit, kemudian lemaskanlah selama 2 menit. Proses peregangan dan pelemasan bisa diulang 2 sampai 3X sebelum tidur. Pola nafas sadar berfungsi untuk melepas ”residu” emosi dan pikiran negatif, sedangkan pola relaksasi otot bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan oksigenasi tubuh sehingga tubuh menjadi lebih nyaman. Setelah itu BERDZIKIR dan BERDOALAH agar kita bisa mengalami mimpi yang berkah dan menjadi kebaikan. Ada banyak pengalaman menarik bahwa tidurnya orang dalam keadaan ”spiritual”, membawa struktur Gn-8 pikiran kita pada ”traveling of mind” menuju jendela-jendela ”langit” yang menyimpan ”kawruh” tentang arti kehidupan.

Semoga Allah memberi berkah pada tidur dan mimpi kita. Amin.
Recipe by mukhlis@HC-AMC channel: 08995051515

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...