Jumat, 17 Februari 2012

Waktu SHOLAT dan SPEKTRAL alam



 Setiap saat, alam berproses secara “unsconcious” menurut mekanisme tetapan Tuhan.  Alur dan aliran (fluida) alam juga beresonansi dengan sensorik-motorik “subsconcious” manusia. Kita bisa memahami fenomena ini dengan mengamati “fluida” alam pada setiap peralihan waktu solat. Ini bisa diamati dan diukur melalui perubahan “spektral” dan “aura” warna alam dengan menggunakan fotografi compugraph atau menggunakan sensorik-motorik indra pikiran.

Shubuh,
Alam berada dalam spektrum warna biru (Ch-5) muda pada spektral 450-495 nm dan koordinat kompugrafik (Hex: #0000FF) (RGB: 0, 0, 255). Secara fisiologis, warna ini menyatu dengan frekuensi tiroid didaerah leher yang berpengaruh pada  sistem pernafasan. Rahasia spektral Ch-5 Subuh dan kehidupan manusia adalah berkaitang dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang sering tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang kali karena tidur, maka lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki.  Masalah komunikasi berhubungan dengan hambatan mental untuk mengkomunikasikan keinginan kepada lingkungan sekitar. Sedangkan masalah rizki berhubungan dengan kesulitan pada tahapan menemukan, membuka dan memproses peluang rizki. Hal Ini terjadi karena energi alam pada spektral Ch-5 tidak dapat diserap oleh tiroid. Disamping itu dalam studi “bioritmik” tubuh, kualitas “ether” dalam energi kosmik mencapai kadar “pure” dan maksimum pada waktu shubuh (antara jam 3 sampai jam 5 pagi). Energi ini menyatu dalam udara yang kita hirup saat bernafas secara “sadar”. Mereka yang terbiasa melewatkan waktu ini, akan kehilangan daya vitalitas untuk stamina dan semangat hidup. Berbeda dengan jam konvensional, siklus awal kehidupan biologis manusia tidak dimulai pada jam 24 melainkan pada jam 3 pagi.

Kamis, 16 Februari 2012

ANDA termasuk INDIGO atau ESP?

Sekitar 30 tahun terakhir, fenomena “kepribadian indigo” pada seseorang menjadi bahan diskusi dan kajian dari berbagai praktisi psikologi maupun parapsikologi. Kata “indigo” dalam kepribadian manusia, sebenarnya diambil dari nama tumbuhan “genus indigofera” yang dalam bahasa spanyol berarti warna campuran antara biru dan ungu. Dalam kajian spektrum optik, warna indigo teridentifikasi dengan kode(Hex: #6600FF) (RGB: 111, 0, 255) dengan panjang gelombang antara 450 dan 420 nanometer.
Dengan memahami indikator ini, berbagai teknologi kompugrafik “aura” maupun indra-indra “ESP” manusia berusaha untuk mengkaji dan meneliti “spasial” warna indigo pada kepribadian manusia.
Saat ini ditemukan beberapa fenomena khas seputar kepribadian Indigo yaitu

  1. Profil Indigo adalah fenomena alamiah adanya “percepatan” pertumbuhan dari indra-indra pikiran/spiritual seseorang yang bersifat “genetik” (bawaan lahir). Jadi potensi indigo pada seseorang, ada bukan karena latihan (studi) maupun induksi (transis). Potensi indigo juga tidak bisa diwariskan atau dipindahkan pada orang lain. Walau bersifat genetik, profile indigo tidak selamanya terlahir dari jalur ikatan darah (orang tua), artinya “anak indigo”  tidak pasti terlahir dari “keluarga indigo”. Secara biologis, diketahui bahwa kode-kode DNA dari struktur tubuh dan emosi mengikuti jalur ikatan darah dan masa kehamilan, namun bagaimana dengan kualitas energi/ruh/pikiran? Karena itu profil indigo juga dikenal sebagai “gifted of God”atau berkah dari Allah sang pencipta alam semesta.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...