Sabtu, 12 November 2011

Siklus TUMBUH dan KENDALI


 Anda bisa melepas sesuatu seratus satu kali, namun jika pola dasarnya tidak berubah, anda akan kembali seperti semula. Saat berpuasa, Anda bisa “menahan” marah, namun ketika tidak berpuasa Anda kembali “tenggelam” dalam marah. Saat Anda berpuasa, Anda bisa “melawan” keinginan untuk tidak makan dan minum. Namun disaat berbuka puasa, Anda menjadi “liar” dengan lezatnya aneka macam makanan. Apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin proses puasa kita sebatas “sublimasi” keinginan, bukan “tranformasi” kesadaran. Puasa kita sebatas “membekukan” pola dasar, bukan “merubah” pola dasar. Ada perbedaan mendasar antara “menahan” hawa nafsu dan “mengarahkan” hawa nafsu. Menahan artinya berdiri ditempat yang sama, tidak ada yang terjadi. Kecuali hanya sesaat “membeku” dan saat yang lain “mencair”. Sama seperti air yang membeku, mencair dan menguap, pola dasarnya tetap sama yaitu "air". Dengan tranformasi, apapun pola dasar Anda akan mengalami “evolusi” dan menyatu dalam “inner blossoming” yang selalu tumbuh dan membawa “aura positif". Ada 2 gaya pertumbuhan dalam inner blossoming, yaitu gaya "dorong" untuk pertumbuhan dan gaya "tarik" untuk pengendalian. Gaya dorong ini bersifat membangun. Sebagaimana Air yang akan menyuburkan "kayu" pepohonan. Sebagaimana kayu yang melahirkan bahan-bahan untuk membuat "api". Sebagaimana api yang akan bereaksi menghasilkan abu dan residu sebagai bahan "tanah dan batuan". Sebagaimana tanah dan batuan yang melahirkan beragam potensi “logam”. Sebagaimana logam yang dipanaskan untuk menghasilkan lagi “air” yang kemudian akan menyuburkan kayu lagi, demikian seterusnya. Ini yang disebut "pola pertumbuhan alam". Sedangkan gaya tarik berfungsi mengembalikan dan menyegarkan alur "radikuler" dari irama alam dan tubuh. Seperti air untuk mendinginkan panasnya api. Seperti api yang mencairkan kerasnya logam. Seperti logam yang membelah serat kayu pepohonan. Seperti pohon yang akarnya akan mendesak struktur tanah. Seperti tanah yang kepadatannya bisa membendung air dan seperti air yang mendinginkan panasnya api, demikian seterusnya. Ini yang disebut dengan "pola pengendali alam". Ketika seseorang sudah mengalami inner blossoming, kedua " daya dan gaya" tersebut menyatu "totalitas dalam niat dan amal. Ada kebahagiaan mendalam, saat irama tubuhnya selaras dengan alam, saat kesadarannya menyatu dengan Tuhannya. Inilah keharmonisan yang melahirlkan "taqwa". Saat itu taqwa”telah menjadi pola dasar baru yang dimengerti. Ketaqwaan tidak datang dari proses “kolektif”, melainkan "pertumbuhan" dalam tanggungjawab kesendirian.

Seri PHARMACY of the SOUL
Written by mukhlis@HC-AMC channel
Photograpy by Herman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...