Selasa, 22 November 2011

Antara PERSEPSI dan RESONANSI


 Pengetahuan merupakan ”ingatan masa lalu” tentang apa yang pernah Anda ketahui. Pikiran yang diliputi ”pengetahuan” cenderung tidak rendah diri. Anda dapat menjadi ”open mind” terbuka untuk yang belum diketahui hanya jika Anda merendah. Proses untuk mengetahui adalah ”abadi”, sehingga orang ”tidak dapat” sampai pada titik dimana ia dapat mengatakan ”saya telah sampai”. Bila seseorang mengatakan demikian, berarti ia telah jatuh dalam pola ingatan pengetahuan. Hidup selalu dari yang belum diketahui ke yang belum diketahui. Dari misteri yang satu ke misteri yang lainnya. Jadi untuk saya, seseorang yang religius adalah yang mengerti hakikat ” ekstase” ketidaktahuan dan menerima hakikat ”ketentraman” dari misteri hidup.

Apa yang saya ceritakan hanyalah menjadi suatu bagian dari “ku” (ingatan) Anda. Namun perhatian saya bukan pada “ku” Anda. Karena bila “ku” Anda masuk, komunikasi tidak menjadi komuni. Ia hanya sekedar “monolog” bukan “dialog”. Tulisan ini saya racik untuk membawa “aku” (kesadaran) Anda bisa melampau “ku” Anda. Dan hanya dengan itu, pikiran Anda bisa “terbuka” dengan sesuatu yang belum diketahui.


Bila Anda membaca tulisan ini dan sesuatu ”tersadar” dalam hidup Anda, maka pengalaman akan terjadi pada Anda dan Anda akan merasakan sesuatu. Saya tidak berusaha meyakinkan Anda. Keyakinan intelektual sama sekali bukan keyakinan, ia hanya merupakan ”persepsi”. Jika Anda menerima ”sesuatu” yang benar dari apa yang ada pada tulisan ini, hakikatnya adalah Anda telah menemukan kebenaran itu dari pengalaman Anda sendiri. Inilah yang disebut dengan ”resonansi” Atau dalam fenomena lain, pengalaman bisa terjadi pada Anda saat membaca tulisan ini. Ini yang disebut dengan ”telepatik” pikiran. Anda bisa menangkap pesan-pesan yang tidak tertulis pada tulisan ini atau Anda bisa mendengar kata-kata yang tidak terucap. wasakhkhara lakum maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi jamii'an minhu inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna.


Seri PHARMACY of the SOUL
Written by mukhlis@ HCAMC channel
Photograpy by  Eli Supriyatno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...