Sabtu, 05 November 2011

Hilangnya NAFAS CINTA


Kadangkala hati memang ada tetapi hanya seperti sebuah “tunas”, bukan seperti “bunga”.
Seringkali hati hanya menjadi “benih”, bukan menjadi “buah”. Mengapa? Karena hati kita telah kehilangan “cinta”. Hati kita telah kehilangan “pesona” kegembiraan. Hati kita telah kehilangan “daya” untuk menebar kebaikan. Hati kita telah kehilangan “keharuan” untuk merasakan penderitaan. Saat ini, kita hidup dalam kebersamaan, namun tidak banyak yang mengerti arti “cinta” dalam kebersamaan. Tidak banyak yang mengerti arti cinta dalam keluarga sehingga  keuarga menjadi hancur. Sepasang kekasih juga bisa hancur karena kehilangan ”profil” cinta. Sebuah karir pekerjaan juga bisa hancur karena kehilangan ”prestasi” cinta. Yang pasti, untuk tumbuh menjadi bunga, hati membutuhkan cinta, mengapa? Cinta adalah NAFAS yang membuat energi menjadi ”mengalir”. Energi  selalu mengalir kearah sesuatu yang dicintai maka ketika Anda merasakan ada sumbatan energi dimana mana, sebenarnya ada rahasia yang dapat membuatnya mengalir yaitu carilah sesuatu yang dapat Anda cintai. Cintailah apapun itu ”semurni” mungkin. Karena kemurniannya membawa hati kita pada ”cahaya-NYa”. Cintailah kondisi apapun ”seikhlas” mungkin karena keikhlasannya membawa pada ”ridho-Nya”.  Ketika ”nafas cinta” telah tiada, batin akan menjadi ”hantu” yang selalu gelisah karena tidak menemukan jalan pulang ke cahaya-Nya.  

Recipe by mukhlis@PHARMACY of the SOUL-2011
Photography by Randy Rakhmadani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...