Selasa, 01 November 2011

RELATIFITAS dan TETAPAN pikiran



 “Jika engkau menemukan sesuatu yang berharga, ambillah itu untuk bekalmu,” kata seorang sufi kepada muridnya. “Baik guru,” kata sang murid di sela-sela perjalanan sambil mulai mengamati lingkungan sekitarnya. Sesaat kemudian, ditengah jalan ada tampak sebuah batu, dan murid itu segera mengambilnya. Kata Sufi, ”Nak, apakah batu itu berharga bagimu?” Murid itu menjawab, “Benar, guru. Batu ini berharga bagi saya”. Sufi itu terdiam sambil tetap melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian, tiba-tiba murid itu berteriak,”berlian, berlian!” seraya membuang batu dan mengambil berlian didepannya. “Guru, saya menemukan sebuah berlian,” kata murid itu. Kemudian sufi itu berkata,” Nak, apakah berlian itu lebih berharga dari batu yang kau buang?” Murid itu menjawab,” benar, guru.” Sufi itu terdiam dan tetap meneruskan perjalanan. Sampai akhirnya mereka terhenti karena ada seekor serigala yang menghadang didepannya. Kata Sufi, ”Saat ini apakah berlianmu lebih berharga dari batu yang kau buang?” Murid itu terdiam, dan mulai  tersadar bahwa saat ini dia sedang butuh batu untuk mengusir serigala.
Memilih adalah bagian dari ”hidup” Anda dan menjadi ”nasib” Anda. Siapapun Anda, tidak mungkin mundur dan tidak dapat membatalkan takdir ”tetapan” untuk memilih  dan takdir ”relatifitas”  pada pilihan. Sebagai manusia, sedikit banyak Anda  telah ”melampau” alam. Anda telah hidup dari evolusi ”bawah sadar” yang pasti menuju evolusi ”sadar” yang tidak pasti. Sekarang segala sesuatu harus dipilih, dan Anda tidak mungkin bebas untuk tidak memilih. Saat Anda tidak memilih, berati Anda telah memilih untuk tidak memilih, dan ini adalah ”pilihan” Anda. Namun tidak memilih juga memberi akibat yang ”sama” seperti kalau Anda memilih. Dengan adanya kebebasan untuk memilih, rasa takut dan cemas mengikutinya sebagai ”bayangan”. Jadi ”akar” permulaan dari ketegangan manusia adalah ”ketakutan” untuk memilih.

Kehidupan adalah tanggungjawab kesendirian Anda, mau menjadi ”sholeh” atau ”salah”, itu pilihan Anda. Setiap yang hidup pasti merasakan ”mati”, menjadi khusnul khotimah atau su’ul khotimah itu pilihan Anda.  Setiap yang hidup pasti berpasang-pasangan, mau pasangan yang dinamis atau statis, itu pilihan Anda. Setiap yang hidup sudah dipastikan rizkinya, mau menjemput atau menunggu, itu pilhan Anda. Yang pasti Kemuliaan dan beban datang secara ”bersamaan” saat memilih. Anda tidak dapat meminta tanggungjawab orang lain untuk ”evolusi” Anda sendiri. Untuk saya, evolusi perjalanan ”nasib” adalah mungkin tapi hanya dengan tanggung jawab individual. Anda sendirilah yang bertanggung jawab dan inilah berkah yang terselubung! Evolusi sadar tidak perlu dimulai pada orang tertentu, ia dimulai hanya kalau Anda telah memilih untuk memulai. Jadi seluruh tanggung jawab ada apa Anda. Dan Anda berdiri sendiri, benar-benar sendiri. Ini yang harus dimengerti sejelas-jelasnya. Semakin Anda menyadari ini, makin kuat kepekaan Anda akan kemandirian Anda. Dan hanya dengan kesendirian, Anda mengalami pencerahan.

Banyak orang yang berpikir bahwa saat mereka ”kesepian”, mereka harus merasa sedih. Ini hanyalah keterhubungan yang salah, karena semua yang indah selalu terjadi dalam kesepian. Kebahagiaan yang muncul karena kebersamaan biasanya bersifat dangkal Sedangkan kebahagiaan yang terjadi saat sepi adalah sangat mendalam. Saya menggunakan istilah ”kesendirian” bukan ”kesepian”. Perasaan kesepian datang hanya jika seseorang melarikan diri dari kesendirian. Jika Anda tidak menerima kenyataan kesendirian, maka Anda akan semakin merasa kesepian.

Written by Mukhlis@PHARMACY of the SOUL
Photography by Randi Rakhmadani

1 komentar:

  1. Kesendirian ku bersama tuhanku yg kucintai..mana mungkin bersepi sedang kam tiada lgi cinta tiga segi..huhu

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...