Sabtu, 19 November 2011

Saat INTUISI & LOGIKA menyatu


 Saya tertarik pada keseluruhan pikiran, suatu pikiran yang tidak harus bersifat “barat” ataupun “timur”. Adalah mudah untuk hidup dengan satu bagian pikiran, tetapi apabila Anda ingin hidup dengan kedua bagian pikiran. Anda harus hidup sama sekali secara tidak konsisten. Tidak konsisten yang dangkal dipermukaan saja. Disuatu lapisan yang lebih dalam, Anda akan segera mendapat sesuatu yang konsisten, suatu keselaran spiritual.
Manusia tetap melarat secara spiritual, kecuali kutub yang satu lagi juga menjadi bagiannya dan setelah itu batin Anda menjadi kaya. Bila Anda seorang seniman, tanpa pikiran ilmiah, maka seni Anda cenderung miskin. Kekayaan akan datang hanya jika lawannya juga ada. Bila hanya ada pria didalam ruangan, terasa ada sesuatu yang kurang dalam ruangan itu. Begitu wanita masuk, ruangannya secara spiritual akan menjadi kaya. Sekarang kedua kutub yang berlawanan saling mengisi dan melengkapi. Seorang matematikus akan lebh kaya jika ia juga mau bergerak kedunia seni. Bila pikiran bebas bergerak  menjauhi ikatan-ikatan utama dan kemudian kembali kepada mereka, ia akan menjadi seorang matematikus yang lebih kaya. Melalui yang berlawanan, terjadi pembiakan silang. Anda mulai melihat permasalahan dengan cara lain. Seluruh pandangan Anda menjadi lebih kaya.
Sebuah pohon tumbuh. Kita dapat tebas semua ranting dan cabang pohon itu, kecuali satu, membiarkannya tumbuh kesatu arah. Tetapi Ia akan menjadi pohon yang memelas dan akhirnya cenderung untuk mendapat kesukaran yang sangat dalam, karena cabang tunggalnya sulit untuk tumbuh. Ia dapat tumbuh dengan baik, hanya bila bersama dengan banyak cabang lainnya. Hanya dengan jalan itu, ia akan menjadi pohon yang kuat dan kaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...